Sabtu, 04 Februari 2012

tugas IBD, mobil SMK


Indonesia dihebohkan dengan kehadiran Mobil Esemkasedang lantaran digunakan sebagai mobil dinasoleh walikota Solo Joko Widodo. Mobil Nasional yang dinamakan ESEMKA ini dirakit oleh para siswa SMK di Jawa Tengah. Mobil Esemka tidak hanya punya 1 model tetapi berbagai model dan tipe tergantung dari sekolah SMK mana yang merakitnya. Menurut salah seorang kepala SMK di jawa tengah, mobil ESEMKA ini akan diproduksi masal dan untuk suku cadangnya bisa diperoleh di berbagai SMK produsen mobil tersebut. Jadi istilahnya SMK bisa berubah menjadi seperti diler ataupun tempat pemasaran mobil-mobil itu. Mirip 3S (Sales, Service dan Spare Part)-nya pabrikan lah. Namun sepertinya SMK bakal menggandeng pihak lain untuk menjual mobil-mobil ini kalau nanti diproduksi betulan.
Mobil Esemka ini tidak kalah dengan mobil sejenis SUV lainnya yang saat ini menguasai pasar mobil di Indonesia. Saat ini PT Autocar Industri Komponen (AIK) dan beberapa perusahaan seperti PT Solo Manufaktur Kreasi membantu SMK mewujudkan mobil Esemka itu. Tetapi untuk saat ini mobil esemka masih belum diproduksi secara masal lantaran masih menunggu izin layak jalan dari instansi terkait.
Model mobil pertama yang diproduksi oleh Esemka ialah model SUV yang dikenal dengan Esemka Rajawali. Modelnya kini sudah mengalami perubahan. Saat ini rupanya lebih mirip Honda CR-V 2012 dengan bodi belakang Isuzu Panther namun dengan ukuran lebih panjang.
Sementara model kedua adalah pikap double kabin yang dibuat oleh SMK 1 Singosari Esemka Digdaya yang dinamai Digdaya. Rencananya jika dipasarkan mobil ini akan dibanderol seharga Rp 100 juta. Dengan harga tersebut untuk ukuran pikap double kabin memang menggiurkan. Apalagi ditambah dengan tongkrongan bodi yang kekar.
Dari sisi bentuk, Digdaya memiliki bentuk yang lebih orisinil karena sedikit menggunakan parts dari mobil lain.
Pilihan-pilihan mesin untuk Rajawali dan Digdaya tersebut antara lain mesin bensin berkapasitas 1.500 cc, 1.800 cc, 2.000 cc dan 2.200 cc. Versi dieselnya pun kabarnya tengah disiapkan.
Setelah mengenal 2 jenis mobil Esemka sebelumnya yakni Digdaya dan SUV. Kita beralih ke mobil Esemka lainnya yakni Zhangaro. Si mobil niaga ini diproduksi oleh SMK Negeri 10 Malang. Berbekal mesin yang sama pikap ini sekilas memang dengan Suzuki Futura atau Suzuki Carry, apalagi bila menilik pada desain dashboardnya, terutama pada lingkar kemudianya.
Namun, untuk engine, tetap berlogo Esemka 1.5 i EFI, meskipun untuk sasisnya mencangkok dari Mitsubishi Colt T 120 SS, tahun 2003. Begitupun untuk gearbox yang dimabil dari merek yang sama, yakni Mitsubishi colt T 120 SS.
Sedangkan transmisi 5 speed dari Suzuki Vitara, diklaim mumpuni untuk mengajak Zhangaro bergerak mengangkat beban.
Daihatsu Gran Max ikut andil dengan menyumbangkan headlamp, sementara Daihatsu Taft GT, mengisi penerangan buritan, atau stop lamp.
Berbahan plat setebal 1,5 mm, bak seluas 1 meter kubik cukup besar untuk memenuhi kebutuhan angkut mengangkut, dengan panjang 225 cm, lebar 145 cm, dan tinggi 33 cm.
Kemudian adalagi mobil van yang dibuat oleh SMK Negeri 6 Malang. Van ini dinamai Rosa Van 1.5i.
Disokong oleh sasis dari Toyota Hiace, mobil ini mampu menampung 8 orang dewasa, selayaknya mobil van dengan 8 seaternya.
Ruang kabin pun terasa lega, meskipun balutan kemewahan belum dijadikan acuan dalam mendesain ruang kabin.
Namun, mobil sebesar ini juga disematkan dengan kapasitas mesin yang sama, yakni 1.500 cc Multi EFI. Nah untuk mengimbangi berat bodi yang besar, SMK menggunakan gearbox Toyota Hiace bensin, karena rasio giginya lebih kecil, jadi ringan.
Begitupun dengan transmisinya yang mencangkok kepunyaan Suzuki Vitara.
Dan model terakhir adalah model mobil hatchback. Masih menggunakan mesin esemka 1.5i multi injection. Hatchback ini menginatkan kita dengan Terios. Ya memang lampu depannya menggunakan lampu sama dengan Terios.
Suzuki Escudo berperan dalam transmisinya, poros propeller, rem belakang dan handle pintu. Sedankan suspensi menggunakan milik Mitsubishi L300 dan Isuzu Panther. Spionnya dicomot dari Spion APV.
Namun SMK membuat sendiri poros input, kaca dan wearing kabelnya.
Mengenai harga mobil Esemka, diperkirakan harga on the road mobil esemka ini sekitar Rp. 120 jutaan, sangat murah sekali jika dibandingkan dengan mobil sejenis SUV lainnya yang sekitar 200 jutaan.
Komhukum (Solo)- Mobil Kiat Esemka hasil rakitan para pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) di Solo yang pertama dirancang menggunakan bahan bakar bensin bisa diubah menggunakan bahan bakar gas.
"Kami telah konsultasi dengan para ahlinya mengenai mobil Kiat Esemka, nanti setelah diproduksi massal bisa saja yang semula menggunakan bahan bakar bensin, terus diubah menggunakan gas, ini paling butuh waktu tiga tahun untuk mengubahnya," kata, Wali Kota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jumat (27/1).


Ia mengatakan, yang diperlukan sekarang ini dukungan penuh dari pemerintah, tentang perizinan surat-surat kelengkapan, seperti untuk uji emisi, kelayakan jalan, dan lain-lain. Apabila masalah tersebut semuanya sudah beras, untuk mengubah penggunaan bahan bakar dari bensin menjadi gas itu persoalan mudah.


"Kami sekarang ini sambil menunggu turunnya surat-surat yang telah diajukan tersebut, juga terus melakukan pembenahan-pembenahan dapur kami agar nanti bisa sempurna mobil Kiat Esemka yang akan dijadikan program mobil nasional," kata Jokowi.


Produksi massal mobil Kiat Esemka nanti konsepnya tidak dilakukan dengan padat modal, tetapi padat tenaga kerja dan produk yang dihasilkan harus sesuai standar.


Jadi untuk komponen-komponen mobil itu, lanjutnya, bisa dibuat di mana-mana melibatkan ribuan industri kecil menengah dan pada SMK-SMK yang ada di Tanah Air, sehingga modal yang diperlukan dalam memproduksi massal mobil ini juga tidak besar.


"Kami untuk produksi tahun pertama hanya butuh modal sekitar Rp. 50 miliar dan ini nanti sudah bisa memproduksi mobil antara 200-300 unit per bulan. Kami memang konsepnya ingin membuat mobil tapi dikerjakan bangsa Indonesia dengan ramai-ramai," katanya.


Jokowi mengatakan komponen itu bisa dibuat di mana-mana, tetapi untuk mesin dan perakitannya nanti dilakukan di Solo Technopak (STP) yang sekarang ini telah dipersiapkan tempatnya.


Menyinggung hasil paparannya mobil Kiat Esemka di hadapan Komisi VI DPR Pusat Rabu (25/1), Jokowi mengatakan mendapat tanggapan positif dan para anggota dewan telah mendukung sepakat membentuk panitia kerja (Panja) pengembangan industri otomotif nasional. Hal ini dilakukan sebagai wujud dukungan terhadap pengembangan program mobil nasional.


Dia mengatakan anggota dewan dalam hal ini juga meminta kepada seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah maupun dunia usaha agar mendukung pengembangan program mobil nasional.


DPR juga meminta kepada kementerian terkait untuk terus melakukan koordinasi dalam mengembangkan inovasi, mendesain dan rancang bangun serta mendukung kalangan usaha dan pemerintah daerah yang telah merintis dan mengembangkan kendaraan otomotif nasional.


Mobil Esemka nantinya akan diproduksi oleh PT. Solo Manufaktur Kreasi didukung usaha kecil menengah (UKM) dari berbagai daerah seperti Pasuruan, Surakarta, Madiun, Bekasi, Sukabumi, dan lainnya. Selain itu juga didukung oleh PT. Solo Technopart, katanya.(K-5)

Kiat Esemka merupaka mobil nasional yang hampir seluruhnya dikerjakan oleh siswa-siswa SMK Negeri 2 Surakarta dan SMK Warga Solo.Para pelajar SMK tersebut juga mengerjakan seluruh bagian detail mesin mobil hingga interior dan suku cadang lokal mobil ini. Seluruhnya mencapai 80 persen, sedangkan sisanya masih diimpor dari Australia.Seperti di kutip Antara, Minggu, 8 Januari 2012, diawal kehadirannya di tanah air, mobil Esemka telah banjir pesanan hingga ratusan unit, bahkan bisa mencapai ribuan. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Joko Sutrisno di Solo, Minggu, 8 Januari 2011.

Memang hingga saat ini dari berita yang beredar, Kiat Esemka telah dipesan hingga 2.000 unit. Kiat Esemka dibekali dengan mesin berkapasitas 1.500 cc, dengan panjang 4,8 meter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar