PERMASALAHAN
LINGKUNGAN HIDUP
KABUT
ASAP DIRIAU
“Jakarta Sejak siang kemarin, di
beberapa daerah Riau terjadi hujan cukup lebat dan dampaknya cukup bermakna dan
keadaan sudah mulai membaik. Begitu disampaikan oleh Dirjen Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Prof dr Tjandra Yoga Aditama melalui
keterangan tertulis ke Liputan6.com, Minggu (16/3/2014). Tjandra menyampaikan,
kondisi terakhir seperti jarak pandang yang tadinya 500 meter, kini sudah
menjadi 1500 meter, bahkan di Dumai sudah lebih baik, yaitu 3000 meter. Selain
itu, mesin Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU) yang sudah beberapa hari
menunjukkan 500, turun menjadi 200. Begitupun di Dumai sudah sekitar 100.
"Kami dari Kementerian Kesehatan telah mendirikan Posko (selain kegiatan
logistik, surveilans dan lainnya selama ini) untuk membantu Pemda di tepi jalan
raya bandara ke kota (di kompleks MTQ)," kata Tjandra. (Liputan6.com,
Minggu, 16 Maret 2014 11:32, Fitri Syarifah) “
Opini:
Berdasarkan kutipan
berita tersebut saya berfikir bahwa permasalah kabut asap yang terjadi didaerah
Riau harus segera diselesaikan, bukan hanya menyelesaikan kabut asapnya saja
melaikan juga penyebab yang mendasari kabut asap tersebut dapat muncul. Banyak
oknum-oknum tertentu yang menginginkan keuntungan probadi dengan cara membakar
hutan untuk dijadikan tempat usaha, atau penebangan liar untuk dijual
kayu-kayunya secara illegal.
Pemerintah
Indonesia dan juga menteri kehutanan belom secara tegas menindak atau menghukum
para penebang liar ataupun oknum-oknum yang secara sengaja membakar hutan demi
tujuan tertentu. Permasalah seperti ini sering sekali dan terus berulang-ulang
tanpa adanya hukuman yang jelas bagi para pelakunya. Sangat disayangkan sekali
Indonesia yang memiliki sumber daya yang sangat beragam tidak dapat mengelola
dengan baik bahkan cenderung merusak.
Akhir-akhir
ini juga banyak oknum-oknum yang ingin membuka lahan perkebunan dengan cara
illegal seperti membakar hutan, padahal hutan adalah jantung bumi. Banyak
tumbuhan dan makhluk hidup lainnya yang berada disana dan akhirnya harus ikut
punah akibat keserakahan pihak-pihak tertentu. Pemerintah secara tidak langsung
hanya menutup telinga dan mata akan hal tersebut mungkin kejadian seperti ini
sudah dianggap biasa. Penyelesaian kebakaran hutan saja harus sekian lama
penyelesaiannya, padahal pemadaman bisa dilakukan dengan menyemprotkan cairan
khusus atau membuat hujan buatan agar api segera padam sehingga hutan yang
terbakar tidak terlalu banyak. Ketika hutan ditebang maka secara tidak langsung
Negara ini kehilangan berbagai macam asset penting seperti harimau, badak,
burung, dan tumbuhan atau hewan-hewan lainnya yang memang populasinnya semakin
tersudutkan.
Perlu
peran aktif masyarakat juga dan kesadaran warga Negara Indonesia bahwa hutan
itu penting, bukan hanya sekadar jantung bumi tapi juga ada banyak makhluk
hidup yang hidup disana dan mereka juga ciptaan Allah Swt, yang perlu kita jaga
dan kita lindungi. Menurut saya hukuman yang pantas bagi pengusaha-pengusaha
nakal seperti itu adalah penutupan bagi perusahaan atau member tindakan tegas
lainnya dan juga patroli hutan agar hutan lebih terjaga.